Putri Salju
Mungkin udah hampir satu tahun lamanya gue gak pernah nyentuh blog gue. Dulu gue mendedikasikan blog gue untuk mereviw film film baru, dan di tengah jalan gue kesulita mencari waktu dan selalu bentrok sama masalah klasik (red: uang)
Setelah gue itung, harga satu tiket nonton di Solo sama aja kayak uang makan tiga kali gue, atau dua kali, atau satu kali makan enak. Jadi karena gue lebih doyan makan, jadilah dana itu gue alokasikan untuk perut gue. Ya, hasil investasi nyata yang bisa lo liat sehari-hari di gue.
Anyway, kenapa gue nulis?
Katakanlah disuatu pagi gue terbangun dari mimpi panjang. Dan ketika bangun pada pagi ini, gue tau gue udah jadi orang yang berbeda, Gue tau gue bukan orang yang sama pada hari kemarin. Ada sesuatu hal yang berubah, berganti, datang, atau pergi dalam diri gue. Maka, gue memutuskan buka blog gue, dan seketika jari-jari gue udah mulai menulis kembali.
Pernah gak sih lo mengalami momen dimana lo ketemu temen lama dan kalimat yang keluar pertama kali dari temen lo atau lo itu adalah "Hey! apa kabar? Lo udah berubah ya sekarang? Jadi kurusan, rambut lo makin panjang ya? Sekarang lo jadi iteman deh, abis ngapain aja?" dan kalimat kalimat sejenis yang menandakan lo atau lawan bicara lo notice ada yang beda dari lo selama ini yang pernah dikenal.
Gue pernah baca, tipikal orang indonesia itu suka basa-basi. Ya sama seperti percakapan tadi. Notice yang sebenernya gak penting, muji yang gak harus dipuji, nyindir yang gak harus disindir. Oke, sebut gue orang negatif dan skeptis atau apalah sebutan yang mau lo bilang. Tapi gue tanya lagi, kenapa percakapan lo harus muali dari sana? Bukankah ada ekspresi yang lebih pantas untuk diucap?
Seperti kalau lo emang udah lama gak ketemu temen lama lo, dan lo kangen kenapa gak langsung bilang "Anjir, gue kangen banget sama lo. Udah berapa lama ya? Setahun? Dua tahun? Gimana kabar lo? Sekarang sibuk apa lo? Gue kemarin sempet nanya kabar-kabar tentang lo ke yang lain bla bla bla" ya dan seterusnya.
Kalau emang gak kangen atau lo ternyata merasa males banget ketemu kenapa gak bilang aja "Eh, apa kabar? Gue gak tau ternyata kita bisa ketemu di sini. Apa kabar lo? Eh btw gue cabut dulu ya,gue ada acara nih" atau yang to the point "Kok gue masih bisa ketemu lo aja sih, males banget" "ENYAH LO! ENYAAAHHH!!" dan lain sebagainya.
Ya emang, tipikal orang Indonesia itu basa basi. Jadi kalo gak di basa basiin ada yang baper. Ada yang enggak. Tapi banyak yang iya sih. Jadi ada baik ada buruknya. Tinggal diliat aja lawan bicaranya. Kalo dia emang orangnya to the poin yaudah terima aja dia orangnya begitu. Jangan ngeluh. Jangan malah diomongin "Duh si dia tuh ya kalo ngomong....." Jangan diambil hati. Jangan lo jelekin jelekin dia karna lonya yang gak bisa beradaptasi dan gak mau nerima dia orangnya gitu.
Begitu juga sebaliknya. Mereka yang ngobrol sama yang suka basa-basi diladenin aja. Mungkin emang maksud dia gak jelek. Mungkin emang dia ingin ada percakapan panjang. Dan lain sebagainya. Diimbangin bicaranya, jangan di bikin adu. Kasarnya, lo blg "alahbacot bener, to the point lah! Jangan basa basi! Iyakan gue gendutan!?? Jangan muter muter bilang gue sekarang jadi kurusan!!" dan sebagainya.
Di dunia ini emang apa-apa harus seimbang. Ngobrol aja harus seimbang. Kalo yang satu bicara, yang satu mendengarkan. Yang satunya keras yang satunya harus lemah lembut. Ya intinya nerima apa adanya. Jangan karena ketidaksanggupan lo nerima dia apaadanya ngebuat komunikasi kalian renggang. Percayalah, manusia punya insting untuk beradaptasi. Ketika lo udah gak mampu beradaptasi, berarti lo lemah. Tinggal tunggu kegeser sama mereka yang bisa beradaptasi.
Perubahan itu bukan untuk ditentang. Perubahan itu ada untuk dipelajari, dan diimbangi.
Setelah gue itung, harga satu tiket nonton di Solo sama aja kayak uang makan tiga kali gue, atau dua kali, atau satu kali makan enak. Jadi karena gue lebih doyan makan, jadilah dana itu gue alokasikan untuk perut gue. Ya, hasil investasi nyata yang bisa lo liat sehari-hari di gue.
Anyway, kenapa gue nulis?
Katakanlah disuatu pagi gue terbangun dari mimpi panjang. Dan ketika bangun pada pagi ini, gue tau gue udah jadi orang yang berbeda, Gue tau gue bukan orang yang sama pada hari kemarin. Ada sesuatu hal yang berubah, berganti, datang, atau pergi dalam diri gue. Maka, gue memutuskan buka blog gue, dan seketika jari-jari gue udah mulai menulis kembali.
Pernah gak sih lo mengalami momen dimana lo ketemu temen lama dan kalimat yang keluar pertama kali dari temen lo atau lo itu adalah "Hey! apa kabar? Lo udah berubah ya sekarang? Jadi kurusan, rambut lo makin panjang ya? Sekarang lo jadi iteman deh, abis ngapain aja?" dan kalimat kalimat sejenis yang menandakan lo atau lawan bicara lo notice ada yang beda dari lo selama ini yang pernah dikenal.
Gue pernah baca, tipikal orang indonesia itu suka basa-basi. Ya sama seperti percakapan tadi. Notice yang sebenernya gak penting, muji yang gak harus dipuji, nyindir yang gak harus disindir. Oke, sebut gue orang negatif dan skeptis atau apalah sebutan yang mau lo bilang. Tapi gue tanya lagi, kenapa percakapan lo harus muali dari sana? Bukankah ada ekspresi yang lebih pantas untuk diucap?
Seperti kalau lo emang udah lama gak ketemu temen lama lo, dan lo kangen kenapa gak langsung bilang "Anjir, gue kangen banget sama lo. Udah berapa lama ya? Setahun? Dua tahun? Gimana kabar lo? Sekarang sibuk apa lo? Gue kemarin sempet nanya kabar-kabar tentang lo ke yang lain bla bla bla" ya dan seterusnya.
Kalau emang gak kangen atau lo ternyata merasa males banget ketemu kenapa gak bilang aja "Eh, apa kabar? Gue gak tau ternyata kita bisa ketemu di sini. Apa kabar lo? Eh btw gue cabut dulu ya,gue ada acara nih" atau yang to the point "Kok gue masih bisa ketemu lo aja sih, males banget" "ENYAH LO! ENYAAAHHH!!" dan lain sebagainya.
Ya emang, tipikal orang Indonesia itu basa basi. Jadi kalo gak di basa basiin ada yang baper. Ada yang enggak. Tapi banyak yang iya sih. Jadi ada baik ada buruknya. Tinggal diliat aja lawan bicaranya. Kalo dia emang orangnya to the poin yaudah terima aja dia orangnya begitu. Jangan ngeluh. Jangan malah diomongin "Duh si dia tuh ya kalo ngomong....." Jangan diambil hati. Jangan lo jelekin jelekin dia karna lonya yang gak bisa beradaptasi dan gak mau nerima dia orangnya gitu.
Begitu juga sebaliknya. Mereka yang ngobrol sama yang suka basa-basi diladenin aja. Mungkin emang maksud dia gak jelek. Mungkin emang dia ingin ada percakapan panjang. Dan lain sebagainya. Diimbangin bicaranya, jangan di bikin adu. Kasarnya, lo blg "alahbacot bener, to the point lah! Jangan basa basi! Iyakan gue gendutan!?? Jangan muter muter bilang gue sekarang jadi kurusan!!" dan sebagainya.
Di dunia ini emang apa-apa harus seimbang. Ngobrol aja harus seimbang. Kalo yang satu bicara, yang satu mendengarkan. Yang satunya keras yang satunya harus lemah lembut. Ya intinya nerima apa adanya. Jangan karena ketidaksanggupan lo nerima dia apaadanya ngebuat komunikasi kalian renggang. Percayalah, manusia punya insting untuk beradaptasi. Ketika lo udah gak mampu beradaptasi, berarti lo lemah. Tinggal tunggu kegeser sama mereka yang bisa beradaptasi.
Perubahan itu bukan untuk ditentang. Perubahan itu ada untuk dipelajari, dan diimbangi.
Tags:
Tersesat
0 comments