Sang Pemimpi
jikalau kau terdiam aku kan datang membuat mu tersenyum lirih
sepertinya tak bisa lepaskan waktu untuk menikmati indahmu
dalam rona wajah yang penuh ceria selalu
diiringi degup merdu jantungmu yang berirama
banyak yang bilang aku bergombal ria
tapi aku tak merasa begitu,
aku hanya berkata apa yang ada di hatiku
tentang dirimu, tentang perasaan ku dan tentang hati ku
di atas kertas putih kutorehkan tinta rasa kasih dan kagum
akan semua apa yang kulihat
dan yang kulihat adalah dunia yang berbeda
kurebahkan diriku dalam dunia mu, pesona yang tak terhingga
melayang jiwa ku nun jauh tak terbalas dalam dunia mu
aku terhipnotis akan gairahmu
terlalu terlambat, sangat terlambat
aku tak tertolong lagi
aku sudah terlalu jauh memasukinya dan terlambat untuk menyadarinya
seakan duniaku menghilang dan jiwaku pun telah terenggut harga dirinya
bodohnya aku, terbuai oleh rayuan, terbuai akan keindahan tapi...
aku hanya menemukan cinta palsu
bukan sebuah cinta sejati
kau tahu bagian mana yang salah? aku manusia yang penuh dengan nafsu
yang tak dapat berfikir tenang, dan berdarah dingin
sehingga aku terperosok kedalam jurang yang dalam
sakit yang luar biasa saat aku diacuhkan
menyesali kesalahan dan cintaku hanya bertepuk sebelah tangan
ku coba untuk tenang
tapi aku tak bisa, aku sesak.
sangat sesak.
kucoba berdiam diri dan menutup mata
aku mulai menghitung
1
2
3
dan
aku menyadari aku bukanlah siapa-siapa
semua hanya khayalan semata,
karna aku hanyalah sang pemimpi.
Tags:
Puisi
0 comments