The Hunger Games: Catching Fire #Review


                                              “Happy Hunger Games! And may the odds be ever in your favor.” 



Katniss Everdeen (Jennifer Lawrance) dan Peeta Mellark (Josh Hutcherson) telah memenangi The Hunger Games ke-74 tahun lalu. Kemenangan kontroversial mereka berdua memancing amarah di pihak Capitol. Presiden Snow memperingatkan tindakan mereka berdua akan memancing revolusi. Maka, baik Katniss dan Peeta menjadi incaran pihak Capitol untuk dimusnahkan.

Namun, apa yang diharapkan Capitol tidak semudah itu. City Tour yang dilakukan oleh pemenang The Hunger Games menjadi sebuah tradisi. Mendatangi ke-12 Distrik secara bergantian. Membuat gejolak revolusi semakin terlihat. KEdatangan keduanya memancing setiap gelombang pemberontakan di setiap distrik. Bagi para penduduk setiap distrik, kemenangan mereka bukan sekedar kemangan untuk distrik 12 sendiri. Namun mereka adalah simbol. Suatu harapan untuk terjadinya perubahan pada sistem secara menyeluruh.

Melihat ini, pihak Capitol tidak diam saja. Penyelenggaran Quarter Quell yang diadakan setiap 25 tahun sekali menjadi strategi tersendiri untuk pihak Capitol. Untuk memusnahkan para pemenang ia membutuhkan suatu siasat namun tetap menjaga bersih nama baik Capitol. Maka dipustukan, seluruh pemenang dari ke-12 distrik mengikuti pengundian untuk mengikuti The Hunger Games ke-75 sekaligus perayaan Quarter Quell ke-3.

Apakah Katniss Everdeen serta Peeta Mellark akan kembali bisa bertahan hidup? Apakah revolusi benar-benar akan berhenti setelah dilaksankan The Hunger Games? Ataukah pihak Capitol akan terjerumus oleh rencananya sendiri?

Sebenernya agak terlambat untuk menulis review film ini. tapi, who cares anyway.

Satu kata yg jelas untuk film ini adalah: Amazing!
Gue gak nyangka bahwa seri kedua dari adaptasi novel yang berujudul sama ini akan sebegini kerennya. Sepertinya mereka banyak sekali belajar dari film pertama yang menurut gue mengecewakan. Walaupun emang, dari segi cerita gue merasa emosi yang ada dalam film kedua ini lebih terasa.

Sekali lagi gue katakan, gue gak bisa menilai film ini berdasarkan apa yang ada di novel. Karena gue sendiri belum pernah baca novelnya. Buat kalian yang merasa kecewa kalau ada beberapa bagian yang hilang, atau salah. Well, sebenarnya media cerita pada buku dan film itu berbeda. Jadi tidak bisa disamakan antara satu dengan yang lain.

Gue sangat amat memuji JLaw dalam film ini. Aktingnya memang tidak diragukan lagi. Emosi yang ia pancarkan memang lebih terasa. Walaupun lebih sering mengekspresikan raut muka sedih sih. Berbeda sama lawan mainnya yang berperan sebagai Peeta. Entah emang karakter dia yang seperti itu atau memang aktingnya aja yg kurang. Gue selalu merasa Josh gak begitu maksimal. Terlihat aneh ketika beradu akting dengan JLaw. Ya, seakan memang hanya segitu bisanya ia.

Anyway, cerita di kedua ini menengangkan. Sangat. Jauh lebih hidup. Penuh konflik sana sini. Dan pastinya lebih emosional. Tak jarang kita akan merasa terharu, sedih, sampe kesel sendiri liat kelakuan Presiden Snow. Di awal film, disaat Katniss dan Peeta melakukan tur di distrik pertama yang dikunjungi, itu menurut gue lumayan bikin nyesek. Apalagi kalau pernah liat yg pertama. Nah pasti jadi ada sedikit nostalgia tentang kematian Rue.

Btw, salah satu adegan. Katniss akan memakai sebuah gaun pengantin. Ternyata gaun pengantin itu adalah rancangan dari desainer Indonesia loh.  "That wedding dress already has garnered plenty of attention. The gown, the work of Indonesian designer Tex Saverio, featured a metal bodice layered with silks and decorated with Swarovski crystals and weighed close to 25 pounds." http://herocomplex.latimes.com/tv/hunger-games-costume-designer-on-dressing-catching-fire-cast/#/0

Di imdb, rating film ini 8.2. Bagi gue film ini layak mendaatkan 8.5 Kemajuan pesat dari film pertama, serta penampilan aktris dan aktornya yg semakin matang membuat gue memberinilai yg lebih tinggi. Sejujurnya gue penasaran banget cerita di novel seperti apa. Tapi gue rasa gue bakalan kecewa kalau baca itu sekarang. Jadi lebih baik tunggu sampai semua serinya selesai dan baru baca novelnya. Mungkin kalian bisa melakukan hal yg sama. Gue yakin, kelanjutannya akan lebih seru lagi. Puncak dari revolusi akan segera tiba. Gue sangat amat menantikan hal tersebut.

Jadi silahkan menonton film ini. Mumpung masih ada di bioskop. Rasakan ketengangan nyata dari The Hunger Games

Share:

0 comments