"Star Wars: The Last Jedi" 2.5 Jam yang Memukau

"Let the past die. Kill it, if you have to. That’s the only way to become what you were meant to be." -Kylo Ren

Setelah melalui banyak kesulitan, Rey (Daisy Ridley) akhirnya berhasil menemukan Luke Skywalker (Mark Hamill). Di lain tempat, Finn (John Boyega) berada dalam armada Resistance dibawah komando Leia (Carrie Fisher) yang sedang menghadapi gempuran dari para pasukan First Order. Ambisi Kylo Ren (Adam Driver) masih membara untuk memburu Luke Skywalker dan Rey untuk menyudahi generasi Jedi.

Gue bukan salah satu fans berat dari film Star Wars, at least until now. Setelah nonton Star Wars: The Last Jedi, gue yakin gue akan menjadi bagian fanboys serial Star Wars sejati. Bagi kalian yang cuman mau tahu film ini worth to watch or live up the hyped, I gotta say. Yes it is. It's all you wanted. Or even better. 

Gue pernah mengikuti trilogy pertama Star Wars waktu masih kecil. Gue familiar dengan beberapa karakternya. Seperti Darth Vader, Luke, Leia, R2D2 and yap.... sepertinya cuman itu saja. Ya karna masih bocah dan gak pernah re-run lagi sampai sekarang, alhasil gue gak pernah begitu paham alur cerita Star Wars yang sesungguhnya karna ingatan gua dengan film-film Star Wars yang terdahulu udah pada ngabur. Jadilah, gue berharap film The Force Awakens yang tayang 2015 silam dan menjadi pembuka trilogy baru ini diharapkan mampu memberikan gue pencerahan. Tapi sayangnya tidak.

And the second movie, Star Wars: The Last Jedi came out today. Animo Star Wars begitu terasa dan tinggi dimasyarakat beberapa hari terakhir. Gue rasa ada beberapa orang yang mungkin kayak gue, harap-harap cemas dengan film kedua dari trilogy baru Star Wars karna abis dikecewain dengan film sebelumnya. Gue sedikit ragu dan merasa kalau ini akan jadi The Force Awakens kedua. Tapi di sisi lain, gue juga penasaran aksi Rey dan Kylo Ren di film ini. Penasaran bagaimana perkembangan cerita yang sudah dibangun sebelumnya. Gue merasa ingin move on walau belum bisa sepenuhnya memaafkan yang dulu (anjay).

And it turns out to be EPIC!

"Trivia: Rian Johnson banyak 'konsultasi' mengenai naskah ke Carrie Fisher"
Nostalgia genre Sci-Fi begitu terasa di film ini. Star Wars: The Last Jedi mampu membawa kita pada ingatan-ingatan terdalam akan serial Star Wars terdahalu dan menumbuhkan benih-benih fanboys baru.

Saat memasuki bagian awal film, beberapa kepingan ingatan gue tentang Star Wars seperti terbangun. Ada perasaan nostalgia, haru dan senang saat 20 menit film baru berjalan. Intensitas yang dibangun pada awal film begitu menyentak. Rian Johnson mampu menghadirkan roller coaster emotion dari film ini berjalan hingga akhir. Gue pun tidak bisa menahan senyum puas ketika lampu di bioskop kembali dinyalakan. 

Kehadiran beberapa karakter baru juga banyak menyumbang kesuksesan (at least buat gue saat ini) film ini. Mereka menghidupi cerita lebih baik dan lebih intens. Kepiawan Rian Johnson menulis naskah untuk Star Wars: The Last Jedi patut diacungi jempol. Walaupun memang, klise-klise klasik akan selalu hadir termasuk di sini. Tapi tidak akan mengurangi rapor bagus yang diraih dalam segi plot.

"Trivia: Daisy Ridley hanya perlu 1.5 jam untuk bisa melakukan koreagrafi
light saber yang normalnya perlu tiga hari sampai benar-benar maksimal"
Hal yang paling gue notice dari Star Wars: The Last Jedi adalah pengembangan karakter. Perkembangan karakter dalam film ini cukup baik. Kita diberikan cukup waktu untuk memberikan rasa simpati terhadap karakter-karakter ini. Termasuk mereka yang baru muncul. Perkembangan karakter ini tentu tidak asal jadi, alurnya terjalin dengan baik. Saling mengeratkan satu sama lain. Sehingga konflik terbangun ciamik dan tidak terkesan dipaksakan. Alhasil, Star Wars: The Last Jedi tidak perlu menggunakan trik cliff hanger-sialan untuk mengikat penonton agar tetap duduk sampai di film terakhir dari trilogy yang akan datang.

Baik Daisy Ridley maupun Adam Driver, menurut gue mereka berhasil melampaui kemampuan mereka dari film sebelumnya. Kedewasaan dalam berakting terlihat begitu signifikan. Walapun ya, Kylo Ren akan selalu terlihat whinny ass boy di mata gue karna kesan dari The Force Awakens masih terpatri. Tapi setidaknya, berkat kemampuan mereka, karakter Kylo Ren dan Rey memiliki masa depan perkembangan karakter yang baik. Gue banyak berharap konflik diantara keduanya semakin kompleks dan dewasa sehingga apa yang dibangun dari awal tidak runtuh begitu saja. And Mark Hamill? He was at his peak in this movie. I admit it. He's an icon, a legend, and he was beyond expectations. 

"Trivia: Star Wars: The Last Jedi menjadi film terakhir Carrie Fisher dari serial Star Wars"

Banyak adegan-adegan dalam film yang baru rilis hari ini (padahal di USA baru tanggal 15 Desember) sangat well crafted dan visually stunning. Bahkan sampai gue udah rebahan di kasur pun, ada beberapa scene yang bener-bener ngena banget dan masih terngiang. Adegan-adegan aksi yang begitu mendebarkan serta hal-hal konyol nan menghibur menghiasi alur cerita dengan baik sampai akhir.

Oleh karna itu gue pun yakin, Star Wars: The Last Jedi bisa dinikmati oleh siapapun. Baik mereka yang baru tau Star Wars dari jaket ojek online, mereka yang mengira Kapten Spock berada dalam satu pesawat dengan Han Solo, mereka yang cuman ngefans dengan Daisy Ridley atau mereka yang mengoleksi seluruh Star Wars Lego series, Star Wars: The Last Jedi wajib ditonton.

"Trivia: Rian Johnson mengakui The Las Jedi terinpirasi dari film Twelve O'Clock High (1949), Letter Never Sent (1960), The Bridge on The River Kwai (1957) dan Three Outlaw Samurai (1964)"


Pada akhirnya Star Wars: The Last Jedi akan menjadi benchmark baru untuk film Star Wars selanjutnya. Akan ada harapan-harapan tinggi baru yang harus dipenuhi di film selanjutnya.

Akhir kata, may the force be with you!

Share:

0 comments