Twilight: Saya in Sasara (トワイライトささらさや)

"I fell for her, you see. She's a girl who laughed because I was trying my best. I think I wanted her to keep laughing for me" Yutaro


Yutaro (Yo Oizumi) adalah seorang rokugo. Ketika ia tampil semua penonton tidak tertawa. Banyak dari mereka mengacuhkan Yutaro. Suatu ketika, Yutaro tampil seperti biasanya, ia melihat Saya (Yui Aragaki) yang sedang tertawa di bangku penonton. Satu-satunya penonton yang tertawa lepas melihat Yutaro menampilkan jokes andalannya yang dianggap tidak lucu oleh orang lain. Itulah pertemuan pertama mereka. Tanpa disadari, Yutaro jatuh hati dengan Saya.

Hubungan mereka terus berlanjut, hingga ke pernikahan. Ketika akhirnya Yutaro dan Saya memiliki anak, Yutaro meninggal dunia karna kecelakaan. Yutaro yang masih belum menerima kematiaannya memilih tetap tinggal di dunia mengawasi Saya dari kejauhan, mirip arwah penasaran. Terkadang ia harus merasuki orang lain untuk melindungin Saya dari bahaya. Saya seringkali dianggap terlalu baik dan polos membuat Yutaro yang telah menjadi arwah khawatir. Yutaropun semakin bertekad akan melindungi Saya dan anaknya dari alam fana.


                                                                                                   ***

Gue gak pernah tahu tentang kehadiran film ini sebelumnya, cuman kebetulan lagi baca blog orang terus liat ada review tentang ini. Pas baca dan ngeliat nama Yui Aragaki, langsung gue masukin list hahaha. Btw, ini adalah film pertama Yui Aragaki berperan jadi ibu loh. Gue sebelumnya udah pernah liat cerita galau dia di film Hanamizuki, jadi detektif di Okitegami Kyoko no Biboroku, jadi pengacara di Legal High dan jadi dokter di Code Blue. Yah, semua yang dia peranin menurut gue lucu dan keren. Jadilah Yui Aragaki salah satu list aktris Jepang favorit gue haha.

Untuk lawan mainnya sendiri Yo Oizumi gue gak tahu banyak. Mungkin ini penampilan pertama dia yang gue tonton. Gue berencana mau liat Mare sih. Denger-denger dia main di drama itu dan katanya penampilannya bagus. 

Di film ini gue gak begitu bisa liat performancenya. Kurang all out mungkin ya. Gue sukanya adalah kecocokan Yo Oizumi dengan Yui Aragaki. Keliatan romantis dan cocok banget. Beneran kayak pasangan hidup semati gitu deh. Gue gak bakal protes kalo ternyata mereka emang pasangan beneran hahaha.

Walaupun dari segi cast udah pas, sayangnya penampilan mereka yaah biasa aja sih dibilang. Gak ada yang outstanding atau mind blown gitu. Hanya nilai plusnya adalah chemistery antara mereka yang amat teramat dapat. Ketika mereka kencan, berantem, berbincang itu kerasa banget atmosfir orang yang saling menyukai dan cinta antara satu dengan yang lain. Mereka dapat menunjukkan kepedulian mereka dengan orang yang mereka sayangin dari gerak tubuh dan mimik muka. Bikin terenyuh ngeliat adegan Saya lagi gendong atau merhatiin anaknya atau lagi pacaran sama Yutaro.

Jalan cerita film terbangun dengan baik. Kita bisa merasakan unsur drama dan komedi dalam film. Uniknya, proposinya pas. Gak terlalu banyak, gak terlalu sedikit. Proposional jika dilihat dalam keseluruhan plot. Tapi karna plot yang berjalan tidak terlalu cepat, kadang kita akan menemukan titik-titik jenuh bagi mereka yang tidak menyukai cerita drama. Kadang jg di titik-titik jenuh itu kita akan menjumpai humor khas Yutaro sehingga kita bisa kembali fokus ke film.

Fokus cerita di sini adalah Yutaro dan keluarga. Tapi ada beberapa karakter pendukung, bahkan tanpa disadari menjadi karakter vital dalam film. Gue paling amat menyukai cerita dimana karakter itu memiliki perkembangan. Entah perkembang emosional, fisik atau perilaku. Perkembangan karakter antara Yutaro dan keluarga sudah pas. Dari awal film perkembangan mereka terasa perlahan tapi pasti. Sayangnya, beberapa karakter pendukung atau karakter outsider seperti tetangga, ada yang dibuat perkembangannya terlalu drastis. Memiliki latar belakang A dan kemudian dirinya berubah jadi B dalam waktu singkat. People changes, tapi perubahan yang terlalu drastis kadang malah mempertanyakan eksistensi dari mereka sendiri. Untungnya, perubahan drastis ini gak begitu berpengaruh ke plot umum. Gak banyak memberikan efek yang signifikan. 

Gue agak sedikit protes ketika beberapa plot ada yang tidak sesuai harapan. Tapi setelah nonton dan menyimpulkan lagi, ternyata memang lebih baiknya begini. Mungkin jika kalian nonton akan merasakan hal yang sama. Sejujurnya gue kira ini akan seperti drama cinta pasangan atau drama suami istri tapi malah diluar dugaan. Gue cukup senang dengan plot twist yang diluar dugaan. Akhirnya plot twist itu malah bikin baper dari 30 menit akhir film sampai selesai hahaha.

Pada akhirnya film Twilight: Saya in Sasara memberikan kenikmatan sendiri. Ada suatu hal yang unik dalam film ini yang gak bisa gue ceritakan lebih banyak. Bisa-bisa jadi gak seru ntar nontonnya kalo diomongin hahah. Gue secara personal menyukai film ini (selain karna Yui Aragaki tentunnya) dan menjadikan film ini dalam list favorit film asia gue.

Mungkin bagi kalian yang lagi mencari film-film drama yang unik, bisa mencoba film ini. Drama yang gak terlalu menye tapi bikin baper di akhir. Saran gue cuman satu, jangan terlalu sering nerawang kemana film ini akan berjalan. Nanti malah mengurangi kenikmatan menontonnya.





Akhir kata, selamat menonton!





Share:

0 comments