Waktu

1 jam.

Ruangan ini menjadi sesak. Tiga jam sebelumnya sepi kata yang tepat untuk menggambarkan ruangan ini. Hanya ada karpet merah maroon menutupi seluruh lantai ruangan, dekorasi lampu di atas altar, buffet makanan yang belum terisi, serta rangkaian bunga yang masih segar semerbak.


Hati ini menjadi sesak. Keraguan, ketakutan muncuk beriringan. Seakan mereka ingin menyaksikan segalanya hari ini. Dulu, empat bulan yang lalu mereka juga pernah berkunjung. Membuat sesak hati ini. Keraguanku menjadi besar. Namun, aku memberanikan diri. Kuhilangkan keraguan dan ketakutanku perlahan namun pasti. Sampai aku berani mngutarakan maksudku padanya. Hari ini, mereka kembali singgah ke hatiku. Bertanya, apakah memang seharusnya begini?

Detik jam disudut ruangan terdengar sampai ke dalam pikiranku. Aku menghitung cepat seberapa banyak waktu bahagia yang aku lalui bersama dia nanti? Sekaligus aku menghitung, seberapa lama aku bisa menahan rasa bersalah ini. Secuil duri yang menancap ke hati. Semakin haari semakin dalam ia menusuk. Melukai perlahan namun pedih. Entah sampai kapan hati ini sanggup menghadapi.

Apa aku pantas?

Berulang kali aku bertanya pada diriku.

Ya Tuhan, apakah aku mengambil langkah yang benar?

45 menit.

20 menit.

10 menit.

3 menit.

48 detik.

0 detik.........




Share:

0 comments