Jauh.
Lebih baik kita pergi jauh. Jauh. Jauh sekali. Sangat jauh.
Jauh.
Jauh dari sini. Jauh dari derita. Jauh dari perih. Jauh dari sakit.
Jauh dari sini. Jauh dari masalah. Jauh dari beban. Jauh dari kesialan.
Jauh dari sini. Jauh dari kenyataan. Jauh dari hujan. Jauh dari kematian.
Jauh. Lebih baik kita pergi jauh. Jauh dari segalanya.
Semakin jauh pergi. Semakin jauh pergi. Semakin mereka mengikuti.
Selama kita belum mati.
Sekian lama setelah post terakhir, saya baru ingin kembali menulis. Banyak ide, namun tak tahu aksaranya. Jadilah dipendam sendiri dan berkutat dengan pemikiran sendiri saja. Kembali saya membuka blog saya di tumblr. Cukup tua. Hampir setahun tidak posting sesuatu di sana. Namun saya senang sekali berada di sana. membaca dan melihat apa saja yang pernah saya tulis dan cantumkan. Saya melihat diri saya. Berbeda ketika saya melihat tulisan saya disini. Saya seperti melihat punggung saya. Yang menerka-nerka itu siapa. Meragukan keaslian dan kesejatian pribadi saya. Hanya mencoba menebak dan berasumsi. Tak tahu pasti siapa ia. Begitulah saya melihat di blog saya (di sini). Tak tahu mengapa.