Semoga Kamu Bertahan Lama, Indonesia

Kibaran merah putih semarak di berbagai tempat. Negeri ini kembali bertambah umur. Umur kemerdekaanya. Sudah 68 tahun kemerdekaan ini berjalan. Entahlah, gue gak ngeliat sebagai ulang tahun juga. Tapi sebagai hari dimana negeri ini menambah waktunya untuk tidak terjajah kembali. Mungkin nanti jika terjajah lagi, angka tersebut kembali ke angka. Memulai kembali dari awal. Ya kayak pabrik yang ditulisin berapa catatan waktu yg sudah berjlakan tanpa adanya kecelakaan kerja. Ya semacam itulah.


Lagipula, sedari dulu umur negeri ini tidak semua itu. Negeri ini sudah berdiri lamanya. Mungkin dulu juga sama seperti sekarang. Menghitung hari, dimana mereka mampu hidup damai sejahtera. Sampai akhirnya para penjajah itu mengusik kita. Menghancurkan kebebasan negeri ini. Hari keputusasaan itu tidak pernah dihitung sebagai hari kemerdekaan. Sampai saatnya 17 Agustus 1945 secara resmi neger ini memproklamasikan kemerdekaanya. Hitungan hari dengan udara kemerdekaan kembali dihitung kembali. Kalau diingat, 68 tahun ini tidak sebanding dengan masa penjajahan Belanda doank. Mereka aja 3,5 abad. Namun kita merdeka tidak sampai seabad. Jadi, kita belum bisa berbangga ria, karena nyatanya kemerdekaan kita masih bisa terebut secara langsung. Apalagi jika diitung masa penjajahan secara keseluruhan.

Namun, wajah negeri ini begitu banyak rupa. Dari derita, pilu, rindu, sendu, senang, ceria aah banyak sekali. Tatanan masyarakat yang belum berimbang, pembangunan yang berat sebelah menjadi alasan paling wajar kenapa negeri ini begitu banyak rupa. Sehingga tiap tahunnya, merayakan kemerdekaan sedikit bingung. Tema tahun ini? Duka? Derita? Ceria? Entahlah. Baru minggu kemarin berita baik datang dari negeri cina. Atlet bulu tangkis kebanggan membawa hadiah juara dunia. Namun, baru kemarin juga berita pembunuhan polisi dan kasus suap terkuak. Jadi? Ah entah.

Mungkin karena itu juga maka tema tahunan kemerdekaan adalah kebudayaan. Tahun ini adalah Kalimantan. Suguhan marching band dari Kalimantan, baju tradisional, macam-macam. Semua serba dari Kalimantan. Memperkenalkan kebudayaan sana. Namun, pemerintah sebenernya tahu gaksih di Kalimantan juga tedapat pembantaian orangutan? Pembalakan liar, pencemaran lingkungan. Mirisnya, yang peduli malah orang yang bukan dari Indonesia! Nahloh. Bisa googling Tanjung Puting. Siapa pendirinya, siapa yang mencetuskan menyelematkan mereka, siapa yang meneliti mereka sehingga kita bisa tahu tentang makhluk satu itu. Coba deh googling. Miris sih.

Padahal anggota Paskibraka dari 33 provinsi di Indonesia. Harunsya pemerintah mengenal daerah itu dengan baik. Tapi kenapa pembangunan masih timpang sebelah? Apalah gunanya duta paskibraka dari daerah-daerah? Bukankah mereka berjuang lolos seleksi untuk membanggakan daerahnya? Agar kita, masyarakat Indonesia lebih mengenal. Namun? Ah entahlah.

Mungkin umur ke 68 ini masih terhitung muda. Seperti yang mereka bilang, bertambah tua maka bertambah bijak. Negeri ini masih muda, namun dipimpin oleh generasi tua tanpa perduli dengan generasi muda. Generasi muda hanya peduli dengan dirinya sendiri, tanpa tersadari mereka adalah bibit kemerdekaan yang sesungguhnya. Saling menyalahkan antar pemuda, tidak jarang yang tetua itu juga terkena. Ah, ya mereka masih muda. Sama seperti negeri ini. Bergerak sana-sini mencari haluan. Entah berujung kemana. Baru berlayar 68 tahun. Belum mengenal seluk beluk dunia. Masih bertanya dan mengenal. Namun sampai kapan? Keburu karam ditengah badai, atau malah diduki oleh orang asing kembali.

Kalau begitu mari kita ucapkan pengharapan dan cita yang baru di masa mendatang. Dari gue, semoga para media di negeri ini lebih berani mengungkapkan fakta dari penjuru negeri maupun dunia. Semoga negeri ini tidak dinahkodai oleh kapten yang masih belum mengenal seluk beluk dunia. Semoga negeri ini tidak kehilangan arah ditengah jalan maupun tersesat dalam badai. Selalu ingat akan jati dirinya dulu, tanpa melupakan jasa para pendahulu. Dan semoga,para masyarakat negeri ini diberi kesabaran yang lebih banyak. Yap. Aamiin.

Maka, sekian dulu postingan dari Ibukota negeri ini. Esok hari sudah kembali merantau menuntut ilmu. Semoga selamat samapi tujuan agar bisa kembali meramaikan jagat maya dari Surakarta.

Selamat malam negeriku, selamat bertambah umur dirimu. Semoga kemerdekaan ini bisa bertahan lama dan mempunyai arti, tidak sekedar ucap dari kata atau doa.

Share:

0 comments